Ketua DPR Minta Penambahan Kuota Haji

05-10-2010 / PIMPINAN

       Ketua DPR Marzuki Alie secara resmi meminta penambahan kuota haji untuk Indonesia kepada Ketua MA Arab Saudi Saleh Bin Abdullah Bin Husnen.

"Kuota Haji Indonesia masih terlalu sedikit karena itu kita meminta perlakuan khusus Raja Arab Saudi terhadap penambahan kuota jemaah haji Indonesia minimal 2-3 kali kuota yang diberikan sekarang,"kata Ketua DPR Marzuki Alie saat menerima Ketua MA Arab Saudi Saleh Bin Abdullah Bin Husnen, di Gedung Nusantara III, Selasa, (5/9).

Menurut Marzuki, Indonesia merupakan penduduk Muslim terbesar kurang lebih 200 juta penduduknya dan mayoritas islam. selain itu jumlah penduduk tersebut sebanding dengan seluruh rakyat di jazirah Arab Saudi. "Kalau cuma 200 ribu kuota haji masih terlalu sedikit bila dibandingkan jumlah penduduknya,"terangnya.

Dia mengharapkan, apabila ditingkatkan kuota haji pada tahun depan maka diharapkan seluruh jemaah haji dapat berangkat semuanya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DPR mengharapkan ditingkatkannya hubungan pendidikan antar kedua negara. selain itu, dirinya juga meminta pemerintah arab saudi dapat menaruh modal investasinya pada sektor-sektor potensial di Indonesia. "Investasi arab saudi masih jauh dari harapkan, karena itu kita meminta pemerintah arab dapat menginvestasikan modalnya di Indonesia,"paparnya.

Saleh Bin Abdullah Bin Husnen mengatakan, selama ini pemerintah arab saudi telah menjalin hubungan diplomatik yang cukup baik dengan Indonesia. khususnya di bidang pendidikan dengan adanya pertukaran pelajar antar kedua negara. Untuk sektor haji, pemerintah arab telah memberikan kuota Haji sebesar 220 ribu jemaah dan berjanji akan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah haji.

Dukung pembangunan Nuklir
Sebelumnya Ketua DPR juga menerima Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan. pada kesempatan tersebut Ketua DPR menyampaikan dukungannya terhadap konversi energi khususnya pembangunan PLTN di Indonesia. 

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, pembangunan PLTN memerlukan keberanian dan semuanya dapat dimulai dari Kepala daerah, Bupati dan pemerintah pusat. "Rakyat kita gampang terprovokasi apalagi menjelang Pilkada,"terangnya.

Menurut Marzuki, Presiden SBY sangat berhati-hati menyikapi pembangunan PLTN, namun dari pernyataanya, tersirat bahwa pembangunan energi nuklir tidak terabaikan di masa mendatang. "Anak bangsa harus mulai bergerak untuk mendukung program nuklir,"katanya.

Dia menambahkan, tidak seluruh kebijakan dapat dukungan dari rakyat bahkan di era demokrasi, dukungan sebesar 50 persen sudah cukup baik. (si): Foto:doeh/parle/DS
 

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...